Jadi gini ceritanya. Beritanya dateng dari pengacara Mariah Yeater, hari rabu kemaren. Jeffrey Leving, pengacara dari Chicago bilang, kalau dia sudah mengirim email ke Justin 2 kali di bulan Septemer dan kembali mengirimkan pada 3 oktober, dan meminta tes DNA secara privat dan negosiasi langsung tanpa harus masuk ke pengadilan, kata Leving kepada The Daily News. Tapi katanya Justin ga ngerespon sama sekali.
"Seharusnya ini dapat diselesaikan tanpa masalah, dan media tidak perlu mengetahui hal ini sama sekali," kata Leving. "Akses kepada keadilan tidak harus mahal yang hanya dapat dijangkau oleh orang kaya, khususnya di wilayah dimana orang-orang sangat terpikat dengan status selebritis dan kekayaan"
Leving mengatakan, dai mempercayai cerita Mariah Yeater setelah diskusi yang panjang dengannya dan ibunya, dan berharap pengadilan, juga hakim akan melaksanakan test DNA setelah kearing tanggal 15 Desember. Dia bilang pengacara Justin juga setuju akan diadakan tes, tapi Leving ingin memastikan kalau ini memang berdasarkan perintah pengadilan, dan sepenuhnya diawasi.
"Keadaan ini harus sangat-sangat dijaga dan diawasi. Kasus ini merupakan kasus tingkat tinggi sekarang, dan ada motif untuk bertindak curang dalam hal ini. Orang-orang sangat terpikat dengan Justin Bieber, dan bisa saja seseorang mengganti sample di lab karena terlalu mencintai pria ini," kata Leving lagi.
"Dia itu seorang single mother yang tidak bekerja, dan mencoba bertahan untuk masa depan, ketika kemudian dia di-bully dan diintimidahsi. Dia mempunyai hak untuk mengurusi kasusnya tanpa ada tekanan atau ancaman akan dianiaya atau dipenjara. Ini memalukan," kata pengacara Mariah Yeater.
Dan ini adalah video-video wawancara si Mariah Yeater itu. Lets listen, watch and see.
Di sebuah interview dengan the Insider, Mariah Yeater bilang bahwa keterangannya itu terjadi Oktober 2010 setelah sebuah konser di Los Angeles, Staples Center. Dia mengaku kalau seorang security guard mengajak dia ke sebuah VIP aread backstage, dimana Justin 'langsung menyukainya' dan bertanya apakah dia mau 'pergi ke suatu tempat dan sendirian saja'
“We went, and on the walk to wherever his destination was, he asked, or he was telling me, that he’d like to make love to me, all sweet and cute and touchy, and then when we got to, it turned out to be a bathroom, his whole demeanor changed, It went from cute and gushy, you know, to just more aggressive.”
You think?
xoxoxo
~ Ribka ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar